Minggu, 01 November 2009

Sigale-gale



Sigale-gale dikenal dengan Patung Menari Sigale-gale atau Gondang Sigale-gale dance. Sigale-gale merupakan ciri khas Pulau Samosir. Bila berkunjung ke Pulau Samosir tanpa mengunjungi patung sigale-gale dan menyaksikan tarian sigale-gale pastilah kurang lengkap, karena sigale-gale juga tercatat sebagai obyek wisata sejarah dan budaya yang paling banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal dan asing.

Sigale-gale menari menceritakan tentang seorang raja yang hanya diberkati dengan satu anak. Raja sangat mencintai anak satu-satunya itu dan ia memiliki harapan besar kepada putra mahkota untuk menggantikannya sebagai raja yang penuh kebaikan. Namun, tiba-tiba, anaknya meninggal karena sakit dan raja dibiarkan hancur.Dalam rangka untuk memenuhi tuntutan sakit hatinya, sang raja mencari tukang kayu yang paling handal di seluruh bangsa dan meminta tukang kayu untuk membuat patung gambaran anaknya, sang putra mahkota tersebut. Patung telah selesai dibuat dan satu-satunya kekurangan dari patung itu adalah ketidakmampuannya untuk bergerak. Kemudian Raja meminta untuk mencari jiwa anaknya untuk menggerakkan tubuh kayu. Oleh sebab itu, sigale-gale diciptakan sebagai sebuah tarian dengan boneka kayu yang digerakkan oleh roh. Namun, sekarang ini, sigale-gale menari digerakkan oleh tali-tali yang mengikat di seluruh tubuh patung. Tentu saja, dalam waktu 45 menit Anda akan benar-benar takjub dengan menarik ini namun salah satu tarian sejenis. Ini adalah suatu keharusan untuk menonton tarian ini saat mengunjungi Pulau Samosir.

Sigale-gale merupakan salah satu budaya Indonesia yang sangat menarik. Para wisatawan asing biasanya akan menyewa tour guide di Pulau Samosir untuk menceritakan kisah sigale-gale dan tidak lupa untuk menyaksikan tarian sigale-gale. Untuk pertunjukan tarian sigale-gale sekarang ini dipertontonkan apabila sudah ada bayarannya, walaupun sudah ada bayarannya biasanya pertunjukkan sigale-gale baru bisa ditunjukkan 1 jam setelah penyaweran. Kenapa memerlukan 1 jam terlebih dahulu? Karena harus adanya proses pemanggilan roh seperti cerita mitos diatas. Kenapa begini? Inilah yang dinamakan budaya yang sudah tidak lepas lagi dari kehidupan sosial masyarakat setempat. Menurut masyarakat setempat, perlu adanya ritual pemanggilan roh agar patung sigale-gale tersebut bisa menari walaupun tetap ada orang yang menggerakkan patung tersebut.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar